Monday 28 September 2009

Terapi Urine dan Obat Luka Alternative


Air Seni,

dan kontroversi khasiatnya

Disadur dari : Majalah INTISARI, ALTERNATIVE HEALING, Kumpulan Artikel Pengobatan Alternatif , Cetakan I Agustus 1997

Literatur Romawi Kuno (23-79) mencatat khasiat urine (air seni / air kencing) untuk obat katarak dan gout. Bahkan mantan PM India Moraji Desai mengaku minum air seni untuk kesehatan setiap hari hari. Lalu sejumlah warga Dabo Singkep ramai ramai menenggak air kencingnya sendiri untuk pengobatan. Tetapi seberapa jauh kebenaran khasiatnya …? Apa kata Prof.H.M. Hembing Wijayakusuma , ahli pengobatan tradisional Cina dan Almarhum Prof.R.P.Sidabutar MD, DSPD-GH, pakar ginjal dari RSCM-FKUI?

Pertengahan tahun 1993 Cakang (60) sempat resah. Pasalnya, otot paha pengusaha bengkel di Sabo Singkep ini tiba tiba mati rasa. Perasaan cemasnya menjadi jadi setelah berbagai upaya pengobatan tak menunjukkan hasil. Tak Cuma dokter dalam negeri, dokter Singapura pun ia uji kepiawaiannya. Tapi hasilnya nol.

Cakang makin kalut ketika beberapa bulan kemudian, penyakit yang dideritanya merembet ke bagian lain yang sangat vital. Kejantanannya luruh. Dabo Singkep yang jauh dari kota kota besar dan pusat pusat pengobatan membuat Cakang semakin putus asa.

Sampai akhirnya pada suatu pertemuan keluarga, cakang mendengar kisah Ayan (70) yang sembuh total dari penyakit lumpuh. Sebelumnya semua ahli medis di berbagai pusat pegobatan mengaku angkat tangan. Ayan hanya bias menunggu saat akhir hidupnya dalam usia yang lanjut dengan kangker tulang kronisnya yang tidak memiliki harapan sembuh.

Ahkirnya, Ayan tidak punya pilihan lain kecuali menerima dan menjalankan saran alternative pengobatan dengan air seninya sendiri setelah berkonsultasi dan diperiksa menyeluruh oleh seorang ahli medis di Jakarta. Merujuk pada buku buku karangan para ahli medis Jepang, konon air kencing manusia dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit yang sulit disembuhkan.

Tak Cuma berangsur sembuh, Ayan pun mengaku, beberapa bulan sejak menjalani terapi itu uban di kepalanya pun menghitam. Ia jadi tampak lebih muda.

Mengikuti jejak Ayan, menurut Cakang, perlahan anggota tubuhnya mulai bias digerakkan. Kejantanannya pun pulih.

“Di Dabo Singkep bukan hanya Ayan dan Saya yang menjalanninya. Sekitar 60 orang minum air seni mereka sendiri.,”Cakang mengaku sambil menyebut beberapa nama, Chopo dengan penyakit maag-nya. Abdurrahman dengan derita sakit pinggangnya, ataupun Tobing yang sekadar menjaga kesehatan.

Memang makin banyak warga Dabo Singkep yang menjalani terapi air seni, meski tak sedikit pula yang menghentikannya, setelah pengalaman pertama yang tak mengenakkan. Yanto (40), misalnya,” saya hanya mencoba coba, tetapi begitu meminumnya perut terasa melilit, Tak tahanlah saya.” Reaksi serupa dialami Cakang, “ selain melilit, juga langsung ingin buang air besar.”

Dikenal di banyak Negara

Ternyata pengobatan dengan menggunakan air seni milik sendiri tak cuma dipraktikkan di Dabo Singkep. Terbukti dengan beberapa catatan pengakuan beberapa warga Cina.

Pada tahun 1988 seorang pria lanjut (70) di Negara Cina itu harus menerima vonis dokter bahwa ia mengidap kanker hati atau tumor ganas dan ulcer ( luka bernanah). Mengingat usia dan kekuatan fisiknya, cara operasi tak bisa dilakukan. Selain mendapatkan pengobatan dari suntikan, ia hanya mengkonsumsi makanan melalui infuse. Tak heran kalau lambat laun kondisinya makin menurun, dan hampir tiap hari di tubuhnya muncul ekses penyakit lain yang mengkhuatirkan. Harapan hidupnya pun kian pupus.

Namun ketika mendengar terapi air seni, pria tua itupun mencobanya. Ia mulai minum air kencingnya pada 11 Januari 1989 di rumah sakit. Saat memerima hasil scanning atas tubuhnya yang dilakukan pada 15 januari, ulcer yang terlihat jelas pada saat ia pertama kali masuk rumah sakit, kini tak ada lagi. Terapi yang terus dilakukannya beberapa waktu kemudian membuat tubuhnya normal kembali.

Kasus kedua menimpa seorang wanita (62) yang menderita gangguan esophagus. Karena penyembuhannya tak bias dengan jalan operasi, dirumah sakit ia menjalani perawatan medis biasa dan 35 kali radiasi. Ia pun keluar di hari perawatan ke-68, tanpa hasil memuaskan.

Beberapa hari kemudian ia mulai menjalani terapi, dengan meminum 180 ml atau setengah gelas air seni setiap hari. Seminggu setelahnya badannya terasa sedikit panas. Namun, ia merasa esophagus-nya membaik , juga tangan dan kakinya bias sedikit lancer digerakkan , seperti engsel yang diberi pelumas. Tepat 2 minggu setelah keluar dari rumah sakit ia melakukan tes ulang. Hasilnya, menurut dokter, bagian bagian penyakitnya yang berbahaya telah berkurang, bahkan perubahannya sulit dilihat dengan mata telanjang. Dua bulan kemudian ia dinyatakan sembuh total. Berat badannya ketika keluar dari rumah sakit 48 kg, kini 52,5 kg.

Selain di Cina, juga Negara lain. India misalnya. Malah mantan perdana mentrinya, Moraji Desai (1977-1979), bias disebut sebagai pelopor terapi air seni dengan “minum segelas air seni demi kesehatan setiap pagi”

Sesudah membaca buku Air Nyawa karangan ahli physiocarary J.N Amstrong dari Inggris bahwa air seni memiliki khasiat yang manjur, Desai segera meminum air seninya selama 10 hari berturut turut setiap pagi. Konon air seni dapat menyembuhkan penyakit susah buang air besar. Maka selama 31 tahun, hingga umur 96, setiap pagi ia meminum segelas air seni. Hasilnya, selain kulit bersih dan bercahaya, sehat, gagah juga awat muda.

“Terapi air seni memang telah dikenal di India sejak 5.000 tahun yang lalu, dan Cina sejak 1.700 tahun yang lalu. Malah Eropa mengenalnya pada 4.000 tahun yang lalu, dan Jepang sejak 700 tahun yang lalu. Hingga sekarang terapi ini masih digunakan oleh beberapa kelompok masyarakat di Negara tersebut,”tutur Prof.H.M. Hembing Wijayakusuma.

Sejak zaman kuno sampai sebelum berkembangnya ilmu kedokteran masa kini, terapi air seni sudah digunakan secara luas. Namun, dengan perkembangan ilmu pengobatan Barat ke negara negara Timur, terapi air seni mulai berkurang secara perlahan. Meskipun legendanya tetap bertahan.

Cairan pemurni darah

Dr. Hsi Tian ahli kedokteran Cina mengatakan terapi air seni adalah daya penyembuh alami yang aman. Landasan pemikirannya adalah mengembangkan daya tahan tubuh manusia.

Dr. Hsi menggambarkan dengan membandingkan makhluk hidup dan benda mati. Misalnya pengendara sepeda yang mengalami kecelakaan ringan. Sepeda yang rusak jika didiamkan beberapapun lamanya, tak akan kembali kebentuk semula. Berbeda dengan si pengendara. Dalam beberapa saat, luka ringannya akan sembuh. Ini akhibat daya penyembuhan alami makhlik hidup, yang punya proteksi terhadap diri sendiri.

Seorang anak, masih menurut His Tian, dalam setahun mengalami 4-5 kali sakit panas dan diare. Gejala umum ini untuk membentuk daya tahan. Jika suatu saat ia terserang penyakit, dan kemudian terhindar dari penyakit itu, berarti daya tahan tubuhnya semakin berkembang.

Ketika seseorang memiliki kondisi tubuh yang baik, pengobatan tak diperlukan karena daya tahan tubuhnya kuat.Namun ketika kondisi tubuh menurun, daya penyembuhan alami itu tak terjadi. Penyakit pun datang menyerang.

Penyebab terbesar penurunan daya tahan penyembuhan alami adalah darah yang kotor. Untuk itu darah harus dibersihkan melalui terapi air seni, yang dalam buku itu disebutkan, mampu memurnikan pun melancarkan peredaran darah. Caranya adalah menyeleksi makanan karena darah diproduksi dari makanan. Maka yang harus diutamakan adalah menjaga agar makanan yang dikonsumsi tidak tercemar, selain memilih makanan yang cocok untuk kondisi tubuh masing masing orang. Prinsipnya menambah yang kurang, dan mengurangi yang berlebihan. Artinya, terapi air seni tak banyak gunanya jika tak ditunjang dengan makanan yang sehat. Jika syarat sehat dipenuhi, terapi dengan air seni bisa dilakukan.

Selain menjaga kesehatan, masih banyak lagi jenis penyakit disebutkan dalam buku Dr. His Tian yang bisa disembuhkan dengan terapi itu. Mulai dari penyakit sederhana seperti panas dalam, mata bengkak, berbagai luka, hingga kanker, radang lambung dan usus, bronchitis, asma, infark jantung, dan aritmia. Lalu penyakit kelamin, radang kandung kemih, radang kelenjar prostat, depresi, saraf, rematik arthritis, limfomia, katarak alergi, edema, infertilitas, sampai imsomnia, Kemudian kaki dan tangan dingin, radang gusi, tomor, epilepsy, sakit kepala, sakit pinggang, diabetes, hepatitis, sirosis, herpes, sering kencing, stroke, anemia, sampai tekanan darah tinggi. Malah air seni dapat juga memperbaiki penampilan fisik seperti menjadikan wajah cerah dan halus, menghilangkan jerawat dan flek flek hitam pada wajah, serta mengurangi uban.

Selain itu, terapi air seni tidak hanya efektif untuk satu jenis penyakit tertentu, melainkan juga penyakit komplikasi. Misalnya, seseorang ingin mengobati bisul dengan terapi air seni. Ternyata tak cuma bisul yang sembuh, rematiknya pun ikut sembuh. Juka ketika seseorang menderita rematik melakukan terapi itu, penyakit kulit, sakit kepala, juga sakit pinggangnya pun lenyap.

“Manfaat itupun dituliskan dalam literature Cina kuno Shang Han Lun (Treatise on Febrile Disease) yang ditulis Chang Yi pada zaman dinasti Han sekitar 1.700 tahun yang lalu,”jelas Prof. Hembing yang juga ahli akupuntur

Tak heran kalau dengan kemampuannya menyembuhkan penyakit penyakit yang parah itu akhirnya terapi air seni menjadi pengobatan alternative, terutama penderita penyakit menahun yang tidak banyak menaruh harapan pada dunia kedokteran.

Hal ini diakui Dr. His Tian yang pernah menuliskan terapi ini di sebuah majalah di Jepang. Hanya dalam waktu 18 bulan, ia menerima lebih dari 2.000 laporan tentang berbagai penyakit yang tersembuhkan berkat terapi itu. Lamanya penyembuhan yang mereka alami pun bervariasi, antara lain tergantung pada faktor lamanya penyakit, keadaan penyakit, keadaan tubuh penderita, usia, dan jumlah gizi yang dikonsumsi. Di jepang, masa penyembuhan dengan terapi ini berkisar antara singkat (beberapa hari) sampai 2 tahun. Dua penderita penyakit yang sama, yang satu bisa sembuh dalam waktu 10 hari, satunya bias 6 bulan – 1 tahun.

Sama halnya dengan kasus di Singkep, ketika menjalani terapi, tak jarang muncul gejala seakan penyakit tambah gawat, rasa sakit bertambah, atau muncul bintik bintik pada kulit.

Mengandung ratusan zat berguna

Prof. Hembing pun membenarkan kalau masyarakat Cina, India, Jepang, Hongkong, Malaysia, dan Singapura, sudah lama menjalankan terapi air seni…..(bersambung

Menyembuhkan luka dengan Gula Pasir
(Referensi : Harian Kompas, Januari 2005)

PROFESOR Dr dr Paul Tahalele (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya), memang identik dengan gula pasir. Di tangan Kepala Laboratorium Ilmu Bedah Rumah Sakit Umum Dr Soetomo Surabaya ini gula pasir digunakan untuk memperlambat pembusukan luka , khususnya luka bernanah.

" Gula pasir sangat efektif menyembuhkan luka bernanah karena bersifat hyperosmol dan higroskopis yang berfungsi menarik bakteri agar luka tidak membengkak", ujar Tahalele saat ditemui KOMPAS di ruang kerjanya.

Dikatakan bersifat hyperosmol karena gula mampu menyerap air sehingga bakteri yang terkandung pada luka itu otomatis ikut terserap. Bersifat higroskopis karena mampu menarik dan membunuh bakteri. Perpaduan kerja kedua zat ini mampu menghilangkan bakteri penghambat proses penyembuhan pada luka bernanah.

Perkenalan Tahalele yang ahli bedah jantung dan pembuluh darah dengan gula pasir (sukrosa) ia peroleh dari dosennya saat menimba ilmu di Universitas Friaderich Alexander Erlangen, Nuernberg, Jerman, 23 tahun lalu.

Menurutnya, ilmu kedokteran zaman Mesir Kuno sudah mengenal pengobatan menggunakan sukrosa" Nenek moyang kita mengenal pula pengobatan madu untuk mengeringkan luka", jelasnya.

Tahalele menerapkan metode itu kepada sebagian besar pasien penyakit jantung yang dia operasi tanpa membuahkan keluhan. Pasien yang memderita infeksi rongga di bawah tulang dada disertai nanah, misalnya, penyembuhannya berlangsung cepat setelah ditaburi sukrosa.

Meski demikian, kata Dokter ini, hanya luka bernanah, baik skala besar maupun kecil, saja yang bisa diberi gula pasir. Itupun sebaiknya dilakukan setelah memeriksa danmemastikan jenis infeksi, sebagaimana tertuang dalam prosedur perawatan luka bernanah.


Khasiat air liur/ludah

(Sumber Berita :www.Kompas.com, juli 2008, Judul: Ludah manusia dapat menyembuhkan luka)

ANDA mungkin tidak menyangka bahwa insting anjing atau kucing saat mereka terluka ternyata dibenarkan secara ilmiah. Mereka menjilati lukanya dan beberapa hari kemudian, luka mengering dan sembuh.Karena itu, tak heran bila baru-baru ini para peneliti dari Belanda mengidentifikasi adanya satu zat dalam air ludah,khususnya luda manusia.Zat ini dikatakan juga mempercepat penyembuhan luka.Tim Peneliti menemukan bahwa histatin,protein kecil di dalam air ludah yang sebelumnya hanya dipercaya untuk membunuh bakteri, juga bertanggungjawab atas penyembuhan luka. Hasil penelitian yang dipublikasikan di The Journal of Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) edisi terbaru ini jelas memberi harapan kepada orang yang menderita luka kronis yang berhubungan dengan diabetes, luka traumatis, luka yang tak kunjung sembuh, seperti borok di kaki, dan luka bakar. Selain itu,karena mungkin dapat diproduksi secara massal,zat tersebut memiliki potensi seperti krim antibiotik dan alkohol gosok.Penelitian tersebut juga menjelaskan mengapa luka di mulut,seperti luka setelah pencabutan gigi,sembuh jauh lebih cepat dibandingkan dengan luka pada kulit tulang.

1 comment:

Riadi.S said...

pelatihan seni penyembuhan


Anda ingin menjadi juru sembuh? ahli terapi? ingin menolong keluarga dan orang lain sembuh dari segala jenis penyakit?

Apakah anda dokter? tabib? atau praktisi penyembuh lainnya? atau masyarakat biasa?


Apapun latar belakang profesi anda.. kini saatnya anda mempelajari HEALING ACTIVATION METHOD (HAM) . Suatu metode penyembuhan pamungkas yang sangat dahsyat dan bisa diterapkan untuk segala jenis penyakit apapun : medis, non medis, psikis.



HAM memiliki keunggulan tersendiri dalam proses penyembuhan penyakit :

1. HAM menggunakan konsep bahwa tidak ada yang lebih memahami penyakit melainkan tubuh si pasien itu sendiri.
2. Metode ini bisa diaplikasikan ke semua usia anak-anak, tua dan muda
3. Dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja secara mudah dengan hasil menakjubkan bahkan efeknya seringkali seketika.
4. Bisa dilakukan tanpa perlu menyentuh tubuh pasien hingga puluhan menit atau berjam-jam lamanya


Contact Person : Mas Raihan
Telepon : ( 021 ) 9763 8753 / 0812 8202 7639 / 085 777 269 266
Website : http://pelatihanintienergi.com/pelatihan-seni-penyembuhan.php